Menuju 2024, Anda Memilih Jadi Apa?
Opini, Mitra News – Ini pertanyaan saya kira perlu kita ajukan, terutama dalam menghadapi masa depan, baik sebagai individu yang merdeka, maupun sebagai warga Bangsa yang berdaulat.
Memilih jadi apa, tentu berbeda dengan memilih siapa. Memilih jadi apa, jawabannya mesti ditemukan dengan memahami diri sendiri. Sementara memilih siapa, jawabanya mesti ditemukan pada orang lain yang sedang berkontestasi.
Menghadapi momen 2024, yang terutama mesti dijawab oleh para individu yang merdeka, para warga bangsa yang berdaulat adalah mendefinisikan dirinya sendiri. Untuk keperluan itu, tentu perlu pemahaman terhadap diri sendiri. Hanya dengan memahami diri sendiri itulah yang akan membawa seseorang melangkah mencapai tujuannya.
Jika anda misalnya seorang pengurus partai politik, atau seorang yang aktif di partai politik, tentu akan mendefenisikan diri anda berbeda dengan seorang ASN, atau aparat Pemerintah. Demikian pula jika anda seorang penyelenggara Pemilu akan berbeda mendefenisikan diri anda dengan para peserta Pemilu, atau relawan pendukung calon tertentu. Jika anda seorang da’i, akan berbeda dengan yang bukan da’i dan seterusnya. Pemahaman atas diri ini yang membedakan fungsi masing-masing warga negara dalam menyukseskan Pemilu/Pilpres yang akan kita laksanakan bersama. Peran dan fungsi berbeda-beda namun memiliki tujuan bersama, menyukseskan Pemilu/Pilpres tahun 2024.
Ambiguitas pelaksanaan Pemilu/Pilpres seringkali terjadi, karena banyak pihak yang terlibat menyalahi peran dan fungsi yang semestinya mereka lakonkan. Misalnya, ada polisi yang seharusnya berperan menjaga ketertiban umum, tapi terlibat diluar tupoksinya menjadi relawan terselubung. Atau ada penyenggara Pemilu, yang seharusnya memberikan layanan yang sama kepada semua peserta pemilu, tapi melakukan pemihakan kepada salah satu peserta Pemilu/Pilpres. Kenyataan seperti itu pada Pemilu/Pilpres yang lalu masih jamak ditemukan. Kita berharap pada Pemilu/Pilpres tahun 2024, hal-hal seperti itu bisa dikurangi, bahkan bila perlu dihilangkan.
Karena itu, “memilih” mau jadi apa, mesti dilakukan setiap orang lalu konsisten melakukan perannya itu secara bertanggungjawab.
Jadilah warga bangsa yang mengambil peran menyukseskan Pemilu/Pilpres 2024. Betapa pun bahwa Pemilu dan Pilpres di masa lalu bagi sebagian kalangan masih mengecewakan, baik kecewa karena proses pelaksanaannya, maupun karena kecewa dengan hasilnya. Namun, kita mesti membangun kesadaran kebangsaan, bahwa Pemilu/Pilpres merupakan kebutuhan kita bersama, guna melanjutkan estafet pembangunan Nasional kita.
Telah banyak yang kecewa dengan proses yang sedang berlangsung, misalnya kecewa karena pemberlakuan Presidential Threshold yang tinggi (20 persen), sehingga menghalangi figur atau idolanya maju sebagai Capres/Cawapres. Saat ini Parpol sedang proses seleksi para bakal calon. Tentu akan bertambah lagi yang kecewa jika idolanya gagal jadi calon. Dan jika makin banyak yang kecewa, sangat mungkin akan berpengaruh terhadap kualitas Pemilu/Pilpres. Apalagi jika yang maju sebagai Calon semuanya hanya “boneka oligharki”, tentu kekecewaan makin massif.
Betapa pun kelak bahwa para calon yang maju bukan idola anda, tetaplah ambil peran dalam mensukseskan Pemilu/Pilpres. Jangan apriori lalu mengambil posisi politik abstain atau Golput. Kendati pun sikap abstain itu adalah hak setiap orang.
Memperhatikan prilaku politik elit saat ini, sangat mungkin terjadi bahwa calon yang populer menurut survey, bisa jadi tidak maju atau gagal maju sebagai calon.
Memang dalam banyak hal, kita menyaksikan prilaku elit dalam politik, makin jauh dari idealitas menaikkan kualitas demokrasi, namun realitas itu seyogyanya tidak mematikan harapan kita untuk turun tangan, maju bersama, membangun kolaborasi, mengambil peran partisipatif demi kepentingan bangsa. Kita abaikan rasa tidak puas atas proses yang telah berlangsung, dan membangun optimisme untuk meraih hasil yang lebih baik.
Semoga menuju 2024, kita semua senantiasa sehat dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Oleh : Hasanuddin – Ketua Umum PB HMI 2003-2005